Kenapa berhijab?. Pertama malu sama Allah. Sejujurnya saya malu, kok setiap ramadhan usai, gak ada 'jejak' ramadhan yang membekas? Ibaratnya jejak kaki tersapu bersih seperti pasir di pantai yang tergerus gelombang. Gak ada bekas sama sekali! Nah..ramadhan kemarin bener-bener ramadhan terbaik sepanjang usia saya. Ketika ramadhan usai, ada terselip sedih. Sementara amalan masih seujung kuku.
Kedua maluu udah tuirrr. Seandainya saya tutup usia dan belum berhijab, kasihan alm ayah, suami dan anak laki-laki saya kelak. Mereka akan ditanya di hari akhir nanti kenapa tidak meminta ibunya untuk menutup aurat.
Ketiga malu kalau kumpul dengan teman-teman. Kebanyakan teman-teman saya sudah berhijab semua. Gak usah jauh-jauh deh, guru-guru dan ortu wali murid semuanya mengenakan hijab. Walau mereka semua baik-baik dan gak nyinyir, tapi tetap saja ada yang 'aneh' di dalam hati. Begitupun dengan komunitas yang saya ikuti.
Buat teman-teman yang belum mengenakan hijab, saya tahu bagaimana rasanya. Seribu alasan berkecamuk dalam hati. Saya tahuuu banget rasanya tuh seperti apa.
Walau bersebrangan, adalah hal yang baik jika tidak perlu menghakimi #sok bijak nih. Saya sih memilih untuk diam, tersenyum dan gak nyinyir.
"Bertahap saja, tutup pelan-pelan, ntar tertutup semua" #kata seorang teman ketika saya masih buka tutup dengan hijab
Tuh kan enak dengernya. Kesannya gak menggurui gitu..:)
Bismillah saja..semoga tetap istiqomah..
0 komentar:
Posting Komentar