Senin, 16 Februari 2015

Saya dan Kadaluarsa Otak

Otak yang tidak pernah dipakai untuk mikir, belajar, menganalisa pasti mengalami yang namanya kadaluarsa. Lha obat aja bisa kadaluarsa apalagi otak, kan? Gak mau pikun di usia muda kan? Ada salah satu kegiatan yang dapat memperlambat penuaan dini pada otak, yaitu kegiatan menulis.

Saya sadari betul menulis dapat meningkatkan kinerja otak terutama dalam hal mengingat. Kapasitas otak dalam menyimpan memory memang terbatas, tetapi bila dilatih dengan rutin dan konsekuen, menulis dapat mempertajam daya ingat. Selain tentunya harus diimbangi dengan olahraga, istirahat dan konsumsi makanan yang banyak mengandung asam lemak omega 3.

Menulis di blog, bergabung dengan komunitas menulis, mengirim artikel ke media , dan mengikuti audisi antologi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menulis. Dan tentu saja target untuk membuat buku solo. Ada 2 buku antologi yang pernah saya ikuti. Pertama buku Sebungkus Nasi Segenggam Kebahagiaan yang diterbitkan oleh Oase Qalbu dan yang kedua Hati Ibu Seluas Samudera yang diterbitkan oleh  Sixmidad.

Kesulitan-kesulitan menulis adalah hal yang lumrah dialami oleh penulis pemula. Seperti halnya saya yang baru memulai nulis di usia yang tidak muda lagi (ngaku..). Bila sudah mentok alias kehabisan ide, saya tinggalkan sejenak kegiatan menulis. Menyibukkan diri dengan si kecil, keluar sebentar atau nonton film. Setelah itu pikiran pasti lebih fresh.

Kalau baca sih memang hobi dari kecil, tetapi menuangkan ide ke dalam bentuk kalimat-kalimat ya baru dimulai sekitar 1 tahun yang lalu. Menjadi lebih produktif ketika bergabung dengan komunitas menulis dan memiliki blog di tahun 2014.

Sst..tapi dari menulislah yang membuat saya berkenalan dengan teman-teman di dunia entrepreneur. Ceritanya di tahun 2011 ketika salah satu tabloid perempuan di Indonesia mengadakan lomba menulis naskah dengan tema "Kreatifitas & Wirausaha". Kebetulan saya berwirausaha di bidang kuliner. Kemudian saya mengirimkan naskah yang sesuai dengan latar belakang saya. Setelah itu usaha saya di cross check oleh pihak penyelenggara lomba, semacam wawancara. Seperti kapan mulai berwirausaha, kenapa memilih bidang kuliner, dsbnya.


Alhamdulillah saya masuk sebagai salah satu pemenang bersama keempat belas pemenang lainnya dari seluruh Indonesia. Hadiahnya tentu aja seabrek!. Betul kan.. gak rugi menulis.

  Selamat menorehkan sejarah dengan menulis ya..:)

 Tulisan ini diikutsertakan dalam 1st Giveaway blog Cokelat Gosong


 http://cokelatgosong.blogspot.com/2015/02/-giveaway-pertama-blog-cokelat-gosong.html

4 komentar:

  1. Wah keren menang di tabloit nasional, pengen belajar juga menulis. Semoga bisa seperti Mak Lily ya

    BalasHapus
  2. Terdaftar! Terima kasih sudah ikutan ya Mak Lily ^^

    Wah, tentunya senang sekali ya ketika kita menulis dan mendapatkan apresiasi :))

    BalasHapus