Jumat, 01 Mei 2015

Enaknya Jadi IRT Plus-Plus

IRT plus-plus adalah irt yang tidak hanya menjalani kewajibannya sebagai seorang ibu dan istri, tetapi juga menjalankan bisnis atau istilah kerennya "mompreneur". Banyak alasan yang membuat seorang ibu akhirnya memilih untuk berkarier dari rumah. Waktu yang lebih fleksibel, bisa sambil mengasuh anak, dsbnya.

Sejak kapan saya memutuskan untuk bekerja dari rumah? Setelah kelahiran anak pertama saya tahun 2007. Saat itu saya hidup terpisah dengan suami walau masih di kota yang sama. Karena faktor efesiensi-lah yang memutuskan suami untuk kos di tempat yang tak jauh dari kantornya.

Singkat cerita, saya mulai belajar berdagang, menjual camilan untuk berbuka puasa, menjual aneka keripik yang dititipkan di sebuah minimarket, dan menjual aksesoris secara online.

Tahun berlalu, sampai akhirnya di bulan desember 2009 saya dan suami membuka outlet khusus kuliner berbahan dasar buah durian di kawasan Depok. Senang? sudah pasti iya. Semua saya handle berdua dengan suami. Sampai akhirnya berkembang dan mampu memperkerjakan beberapa orang karyawan. 

Apa enak dan gak enaknya memiliki bisnis sendiri? Enaknya, kita adalah bos alias pemilik sendiri. Mau bisnis bangkrut atau stagnan itu tanggung jawab dan resiko kita sendiri. Ritme kejanya berbeda jauh dengan pekerja kantoran. Misalnya saat weekend tiba. Bila banyak pekerja kantoran ynag menghabiskan waktu bersama keluarga dengan makan-makan atau nge-mall, saya justru lebih banyak di outlet. Sementara bila pekerja kantoran sibuk berjibaku dengan macet di jalanan saya malah asyik nge-mall, ke salon atau sekedar nonton di bioskop. Hehe..

Gak enaknya menjadi IRT plus-plus itu bila tidak bisa memanajemen waktu atau tidak disiplin, pekerjaan bisa terbengkalai. Belum lagi kelemahan ibu-ibu (wanita) dalam berbisnis , yakni mendominasi semua pekerjaan! Belajar dari pengalaman mompreneur yang lain, saya delegasikan pekerjaan atau transfer ilmu yang saya miliki kepada karyawan yang dianggap mampu untuk mengemban pekerjaan tersebut.
Buku "Sukses Bekerja Dari Rumah" oleh Brilyantini

Banyak kesamaan antara saya dan buku "Sukses Bekerja Dari Rumah" yang ditulis Brilyantini. Salah satunya adalah waktu ada digenggaman. Yup..setuju sekali. Tetapi bukan berarti pekerja lepas seperti saya tak punya jam kerja. Justru karena waktu berada dalam genggaman saya harus benar-benar pintar memanajemen waktu. Harus siap 24 jam bila terjadi sesuatu diluar dugaan. Misalnya: Karyawan yang shift pagi tiba-tiba kecelakaan, sementara karyawan pengganti lagi sakit. Dalam kondisi apapun saya harus siap pada saat itu. Siap menjadi tukang masak, cleaning service, pelayan dan kasir. Setelah karyawan yang shift siang datang, saya pun bisa beristirahat. 


Berpromosi pun sangat diperlukan untuk menunjang bisnis yang sedang kita jalani. Baik secara online atau offline. Gunakan kecanggihan tehnologi internet, mau yang gratisan atau yang berbayar, sesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada. Tetapi apa yang terjadi bila promosi belum juga dapat mendongkrak jasa/produk dengan maksimal? Menurut Brilyantini yang harus kita lakukan adalah rehat sejenak dan segera evalusi. Dan satu hal lagi yang tak kalah penting adalah lakukan inovasi secara berkala.

Memiliki bisnis sendiri berarti kita harus memisahkan keuangan untuk keperluan bisnis atau keperluan keluarga. Sementara ulasan yang ditulis Brilyantini mengenai keuangan cukup menarik. Di sana tercantum bila seorang pebisnis layak menggaji diri sendiri. Jujur saja, saya tidak menggaji diri sendiri secara nominal. Tetapi, selalu ada dana cadangan untuk urusan "me time" dengan nominal yang tidak tentu setiap bulannya.:)

Pasang surut dalam berbisnis adalah hal yang lumrah. Kuncinya harus mampu mengelola emosi, saat sedang naik jangan terlalu senang atau saat jatuh jangan terlalu bersedih. Perbanyak menjalin silaturrahmi dengan teman-teman sesama pebisnis, baik online atau offline. Atau bila perlu ikuti saja kompetisi bisnis.

Nah..untuk urusan kompetisi bisnis, saya punya cerita. Duluuu...tahun 2011 saya pernah mendapat penghargaan dari tabloid Nova sebagai salah satu pemenang Perempuan Inspiratif Nova (PIN) untuk kategori "Kreativitas & Wirausaha". Pengalaman yang begitu menyenangkan. Dari sana saya pernah diminta untuk talkshow di sebuah radio nasional dan menjadi pengisi acara dalam klub Nova. It's amazing..

So..siapa bilang jadi IRT itu gak enak? Malah disinilah saya seperti menemukan "it's real me". Saya belajar banyak hal yang tak mungkin bisa saya pelajari bila masih berkutat dengan pekerjaan kantoran. Kuncinya ya diri kita sendiri. Terus memotivasi diri sendiri supaya bisa menyerap berbagai hal positif di luar sana. 

Terkadang saya mikir, kok saya kerja kayak gasing? Tapi ternyata apa yang saya lakukan "belum seberapa" dibandingkan dengan mompreneur yang lain. Kalau mau sukses, IRT harus bekerja lbih keras, lebih keras dan lebih keras lagi. Yuk saling memompa semangat..:)


“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis “Asyiknya Bekerja dari Rumah”








3 komentar:

  1. saya pengen deh jadi IRT plus-plus. Tapi, memang kayaknya butuh konsisten dan ulet, nih :)

    BalasHapus