Tanggal 10 januari lalu kita memperingati hari sejuta pohon. Ada ya hari sejuta pohon? hihi.. Saya sendiri baru 'ngeh' tentang hari sejuta pohon ketika mengecek tas Almer sepulang sekolah. Ada selebaran di buku komunikasi sekolah. Selebaran itu menantang ayah dan bunda untuk melakukan suatu tindakan cinta dan penyelamatan lingkungan.
Bentuk aplikasinya adalah melakukan tindakan nyata, yaitu menanam satu bibit tanaman di halaman rumah. Kegiatan tersebut di foto lalu dipresentasikan di sekolah. Berikut laporan tentang spesifikasi tanaman yang di tanam. Seperti karya tulis ilmiah. Tetapi lebih sederhana karena kegiatan ini dilakukan oleh anak kelas 3 SD.
Dan serunya lagi kegiatan ini akan dikompetisikan. Diambil pemenang dari setiap level kelas dan pemenang akan dinobatkan sebagai "Duta keluarga cerdas dan cinta lingkungan".
Bentuk aplikasinya adalah melakukan tindakan nyata, yaitu menanam satu bibit tanaman di halaman rumah. Kegiatan tersebut di foto lalu dipresentasikan di sekolah. Berikut laporan tentang spesifikasi tanaman yang di tanam. Seperti karya tulis ilmiah. Tetapi lebih sederhana karena kegiatan ini dilakukan oleh anak kelas 3 SD.
ilustrasi : doc.pribadi |
Sebelum ada kegiatan ini, saya sendiri sudah menerapkan pola senang bertanam dan berkebun. Walau saya tinggal di ruko dengan lahan terbatas, tapi tidak mengurangi kecintaan saya pada tanaman. Semua bisa diakali kok. Saya menggunakan pot-pot yang besar bahkan sangat besar untuk bertanam. Mulai dari daun pandan, lidah buaya, bougenville, pucuk merah dan pohon mangga.
Untuk tanaman yang termasuk bumbu dapur, selain cabe dan lengkuas saya suka tanaman laos. Karena laos juga tanaman anti nyamuk. Selain membuat suasana menjadi sejuk, memandang tanaman yang hijau seperti melepas penat pada raga dan mata saya.
Meskipun saya tinggal di Depok, bila cuaca sedang bagus, Gunung Salak adalah panorama yang dapat dinikmati dari lantai 3 ruko saya. Sayang saya belum sempat mengabadikannya dengan kamera. Yuk berkebun..
0 komentar:
Posting Komentar