Seperti biasa karyawan melayani konsumen, sampai akhirnya ada seorang laki-laki, berpakaian rapi seperti karyawan kantoran (menurut pengamatan karyawan ) datang dan menanyakan suami saya.
(kira-kira percakapan antara laki-laki dan karyawan saya seperti berikut ini):
Laki-laki :" Bapak ada? saya dari PLN. Kedatangan saya mau menagih uang untuk biaya perbaikan meteran listrik ." (sambil memberikan kwitansi lengkap ada stempelnya. Sayang tidak sempat saya foto)
Karyawan : "Bapak sedang tidak ada " (Melihat uang yang harus di bayarkan sebesar Rp 300.000 di kwitansi)
Laki-laki : " Ya sudah. Minta bayar separuhnya dulu. Nanti saya kembali lagi kalo bapak sudah pulang"
Sempat terjadi argumentasi antara karyawan dan laki-laki tersebut. Kalau saya cermati laki-laki itu sudah sangat profesional, sehingga karyawan saya kemudian memberikan uang Rp 100.000. Sementara sisanya akan diambil setelah bapak pulang.
Laki-laki tersebut juga meminta no hp suami saya dengan dalih dia akan menanyakan kapan sisa tagihan dapat diambil.
Sampai detik ini Laki-laki itu tidak pernah menelpon. Dan penipuan yang berkedok perbaikan meteran dari PLN hanya akal-akalan saja. Lha..saya kan pake PLN prabayar. Untuk mengisi ulang saya harus beli token sama seperti bila kita hendak mengisi pulsa HP. Jadi tidak ada urusan dengan meteran listrik.
Ya, peristiwa ini menjadi pengalaman untuk keluarga dan karyawan saya. Begitu banyak kasus penipuan yang terjadi. Syukurlah hanya uang "seratus ribu". Semoga "berkah" ya bapak penipu...
0 komentar:
Posting Komentar