Selasa, 18 November 2014

Perfect Mom

Pernah berpikir bila anda adalah seorang ibu yang terlalu menuntut kesempurnaan ?. Ujian sekolah harus mendapat nilai A atau B, ujian les piano harus lancar, tidak boleh makan junk food, harus ini dan harus itu.

Merasa bersalah bila harus meninggalkan si kecil karena meeting mendadak, harus bertemu klien, dsbnya. Ya, saya pernah. Rasanya sedih sekali harus meninggalkan anak dengan pengasuh. 



Maklum saja , dari anak pertama saya tak menggunakan jasa baby sitter. Hanya art yang tidak menginap di rumah. Kalau saya harus keluar, dipastikan sampai rumah tidak terlalu malam. Rasanya puas bila anak belum tidur sehingga masih sempat bercengkerama dengan saya.

Emosi tak terkendali kadang terlontar juga. Apalagi pada si sulung yang tak mau mengalah. Setelahnya pasti menyesal. Duhh..kok saya tega banget sich.

Terkadang sebagai ibu saya akui lebih "menguasai" ketimbang "mengasihi". Aturan-aturan yang strike dan harus dipatuhi oleh si sulung terasa -mungkin terlalu berat- untuk dikerjakannya.

Saya pernah meminta si sulung untuk menuliskan hal-hal apa saja yang diinginkannya dari saya. Dan inilah keinginannya :
1. Mama jangan marah-marah lagi (saya masih belajar untuk tidak emosi...)
2. Dibeliin tab (done, tapi hanya dimainkan pas hari minggu saja)
3. Dibeliin lego (done, setelah mama membongkar celengan...pfuih)
Dan yang terakhir yang bikin saya 'ngenes'.."mama sayang abang, jangan adik aja" duhh...
Mungkin dia jarang melihat emaknya ngomel-ngomel sama adik. Lha..adiknya baru 3 tahun dan menurut saya lebih penurut ketimbang kakaknya.

Mulai sekarang saya tak terlalu menuntut ini itu sama si sulung, terserah dia mau ngapain selama tidak merusak barang dan tidak mengganggu orang-orang di rumah. Saya cuma minta 2 hal, jangan lupa sholat dan ngaji. That's it! Love you both..

0 komentar:

Posting Komentar