Minggu, 07 Desember 2014

Masalah dan Solusi

Saya sangat sering ditanya, "teh, nggak punya masalah ya? Kok kayaknya happy, ceria, dan stabil dalam banyak hal. Termasuk statusnya memotivasi terus dan keliatan beraktivitas tanpa batas."
 
Pertanyaan ini selalu saya jawab, "seperti halnya Anda, saya juga punya masalah looh. Kadang saya juga sedih, jengkel, marah, pengen nangis. Bedanya hanya butuh sekian menit saya merasakan hal tersebut karena saya akan kembali FOKUS pada MIMPI saya. Saya fokus pada solusi bukan mengalah pada keadaan."

 Pada saat sedih, jengkel, atau hal negatif yang tetiba muncul di hadapan. Langkah pertama saya adalah TIDUR . Saya sering mengendapkan masalah dengan tidur. Setelah bangun tidur biasanya saya lebih FRESH dan siap diskusi. Teman pertama saya diskusi adalah SUAMI. Kadang saya nangis juga di pelukannya dan dia akan puas mendengarkan saya curcol sebelum akhirnya memberikan masukan. Dan kalimat ampuh yang selalu saya dapatkan dari suami adalah "fokus pada mimpi bunda, tunjukkan kita bisa dalam kondisi apapun."

Marah, sedih, kecewa, jengkel, adalah sesuatu yang manusiawi dan karena saya manusia biasa, saya merasakan hal itu. Hanya saja fokus saya pada pencapaian di depan sana kerapkali mengalahkan rasa-rasa negatif yang menyesakkan dada.
Bahkan, tidak jarang pada setiap rasa kesal, marah, jengkel, akan muncul IDE baru. Saya mencoba mengubah perasaan negatif menjadi hasil yang positif.

Mudahkah melakukan itu? Sangat tidak mudah! Tapi butuh LATIHAN yang kemudian menjadi sebuah KEBIASAAN.

*copas dari status fb Indari Mastuti 

Betul sekali !. Saya, teh Indari, dan anda kalian semua pasti memiliki sejuta masalah. Sejuta pula solusi yang ada. Yang sulit ya itu tuh..mengubah perasaan negatif menjadi positif. Membutuhkan banyak latihan sehingga menjadi suatu kebiasaan. 

Untuk menghilangkan perasaan atau mood yang kurang baik saya cenderung lebih suka keluar sendirian. Membunuh waktu dengan pergi ke toko buku, nonton, belanja atau sekedar cuci mata. Setelah fresh baru saya pulang dan siap menyelesaikan masalah yang ada. 

Namanya juga manusia, tempatnya khilaf bernaung, tempatnya salah berucap, tempatnya salah bertindak. Tak ada yang luput dari masalah dan tak ada yang begitu sempurna di hadapan mata kecuali kuasa ilahi. Semoga kita adalah salah satu pribadi yang mampu mengendalikan dan mengubah perasaan negatif menjadi positif.

0 komentar:

Posting Komentar